Perayaan Cap Go Meh 2025 di Sambas Usung Tema Toleransi dan Keberagaman

2025-03-01 01:43:19
Ketua Panitia Cap Go Meh di Sambas, Abui. (Istimewa).

SAMBAS, insidepontianak.com – Perayaan Cap Go Meh 2025 di Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, kembali digelar dengan mengusung tema: Bertoleransi Antarumat Beragama, Bhinneka Tunggal Ika.

Tema ini dipilih sebagai wujud nyata semangat kebersamaan dalam keberagaman, sesuai dengan nilai-nilai persatuan bangsa Indonesia.  

Ketua panitia, Supriyanto atau yang akrab disapa Abui dari Klenteng Lian Thin Miau mengungkapkan, meskipun tahun ini perayaan bertepatan dengan hari Jumat, antusiasme masyarakat tetap tinggi.  

"Kami tetap bersemangat menyelenggarakan acara ini. Pada 13 Februari, akan ada ritual cuci jalan atau tolak bala yang berlangsung pukul 14.00–15.30 WIB. Rangkaian ini juga akan dimeriahkan oleh atraksi barongsai dari komunitas lokal," katanya.  

Abui mengatakan, ritual cuci jalan akan dimulai dari Klenteng Lian Thin Miau di Jalan Keramat, melintasi Jalan Panji Anom, menuju Klenteng Sam Bong Djadi Jalan Tabrani, dan berakhir di Pasar Sambas.  

"Puncak perayaan pada Jumat, 14 Februari 2025, akan dimulai pukul 07.00 WIB di Klenteng Lian Thin Miau. Sebanyak 25 tandu Tatung telah terdaftar untuk tampil dalam prosesi. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kali ini seluruh Tatung berasal dari Kecamatan Sambas, tanpa peserta dari luar daerah," jelasnya. 

Menurut Abui, keputusan ini diambil karena keterbatasan anggaran panitia. Meski begitu, antusiasme masyarakat tetap tinggi.  

"Warga dari berbagai kawasan, seperti Tumuk, Manggis, Durian, Pasar Melayu, Kartiasa, Rambi, Sabok, hingga Dalam Kaum, sudah sejak jauh hari menanyakan apakah atraksi Tatung tetap diadakan. Dukungan mereka menjadi motivasi bagi kami," tuturnya.

Lanjut Abui, pemerintah daerah melalui Muspika dan Muspida memberikan dukungan penuh, terutama dalam aspek perizinan dan keamanan.

“Petugas keamanan akan ditempatkan di berbagai titik strategis untuk memastikan kelancaran acara,” katanya. 

Abui menambahkan, selain sebagai tradisi budaya, Cap Go Meh juga membawa dampak positif bagi perekonomian lokal.

Banyak pedagang, restoran, warung kopi, serta pemilik penginapan merasakan peningkatan pendapatan selama festival berlangsung.  

"Cap Go Meh bukan hanya sekadar budaya, tetapi juga menggerakkan ekonomi masyarakat," katanya.  

Sebagai bagian dari rangkaian Festival Cap Go Meh di berbagai daerah, Kecamatan Sambas berupaya menjaga esensi perayaan ini sebagai warisan budaya dan perekat keberagaman. 

"Dengan semangat kebersamaan, Cap Go Meh 2025 di Sambas diharapkan berlangsung meriah dan sukses," pungkasnya.***

Leave a comment