Keluarga Tersangka Kasus Pembunuhan di Kapuas Hulu Lapor Polisi, Minta Tindakan Main Hakim Sendiri Diproses

PONTIANAK, insidepontianak.com - Buntut dari kasus pembunuhan yang menewaskan Jamaludin warga Desa Beringin Kecamatan Bunut Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, pada Senin (17/2/2025), masih berlanjut.
Pihak keluarga dari tersangka HR membuat laporan polisi di Polres Kapuas Hulu terkait tindakan pengeroyokan yang terjadi saat penangkapan HR di Desa Beringin Kecamatan Bunut Hulu, Selasa kemarin (18/02/2025).
"Saya ingin pihak kepolisian memberikan hukuman setimpal kepada orang yang mengeroyok adek saya sampai meninggal," kata Randi yang merupakan Abang dari tersangka HR, ditemui di Polres Kapuas Hulu, Rabu sore (19/2/2025).
Randi juga meminta agar pihak kepolisian dapat segera menyelesaikan persoalan tersebut.
"Harapan persoalan dapat diselesaikan kepolisian, jika memang tidak selesai biarlah Allah yang membalasnya," ucap Randi.
Randi mengaku sudah empat tahun tidak bertemu adeknya tersebut, sangat terkejut atas peristiwa yang dilakukan dan dialami adek kandungnya di Kabupaten Kapuas Hulu.
Ia menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga Jamaludin warga Desa Beringin yang merupakan korban dari perbuatan tersangka HR.
"Kami mohon maaf kepada keluarga Almarhum Jamaludin atas perbuatan adek saya," ucap Randi.
Dalam kesempatan itu, Randi juga menyampaikan terima kasih kepada Polres Kapuas Hulu khususnya Satreskrim yang telah membantu membayar biaya tersangka HR di RSUD Putussibau hingga memfasilitasi dalam pemulangan jenazah ke Kabupaten Sintang.
"Bantuan Polres Kapuas Hulu sangat berarti bagi kami dalam membayar dan mengurus jenazah adek saya," kata Randi.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kapuas Hulu IPTU Rinto Sihombing mengatakan pihak keluarga tersangka HR telah membuat laporan polisi terkait peristiwa pada saat penangkapan tersangka HR.
"Mereka ini sudah buat laporan polisi (LP) harapannya semua pihak yang melakukan tindak pidana tentu kami proses," kata Rinto
Rinto menyebutkan dari video yang sudah viral sudah bisa dilihat pelakunya siapa dan orang mana.
"Kami imbau para pelaku bisa menyerahkan diri," katanya.
Selama ini, semua tidak pidana semuanya diserahkan kepada polisi, tapi masyarakat tidak boleh melakukan tindakan diluar hukum.
Rinto juga menjelaskan untuk saat ini jenazah tersangka HR diserahkan kepada pihak keluarga untuk di bawa ke Sintang.
Rinto mengimbau kepada masyarakat untuk menjadi tersebut sebagai pelajaran berharga bahwa dari kasus tersebut tersangka dan korban sama-sama meninggal dunia, akan tetapi muncul kasus baru.
Untuk diketahui, dalam kasus pembunuh yang menewaskan Jamaludin warga Desa Beringin Kecamatan Bunut Hulu, Satreskrim Polres Kapuas Hulu telah menetapkan tersangka HR, dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan atau pasal 351 ayat (3) KUHP Tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian, dengan ancaman pidana maksimal 15 tahun penjara.
Akan tetapi, tersangka HR meninggal dunia di RSUD Putussibau, akibat tindakan main hakim sendiri yang terjadi saat penangkapan tersangka HR di Desa Beringin, Selasa (18/02/2025).
Video amukan massa saat itu viral di media sosial dan menghebohkan masyarakat.***
Tags :

Leave a comment